Jumat, 30 September 2011

Wajib..

Kuliahku kini aku tau, bagiku bukan sunah tetapi wajib.

wajib belajar,

wajib menuntut ilmu,

wajib hadir,

wajib mengerti,

wajib tekun

wajib bisa.

Mengapa?


Karena kuliahku di biayai oleh rakyat

Karena uang yang aku gunakan adalah amanah

Karena banyak harapan yang tersimpan dipundakku.

Lalu mengapa ?

Karena hidup ini adalah pilihan.

Jika ada rajin dan malas. Mengapa harusku pilih malas?

Jika ada amalan baik, mengapa harusku memilih amalan buruk ?

Jika ciri hidup adalah bergerak, mengapa aku lebih memilih tidur ?

Padahal aku tau

TIDAK BERGERAK = MATI.

Lawanlah hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan, sungguh nafsu itu datangnya dari syetan. Kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah.

Kamis, 22 September 2011

Puisi Lama, tentangnya....

Saat ku mampu berlari.

Kau cegah aku.

Kau biarkan aku terpenjara

TERLALU !!


Aku ingin bebas menikmati angin

Menkonstruk impian menjadi kenyataan.

Aku tak ingin terbunuh cinta.

Tercabik perasaan rindu.

Tersayat cambukan cemburu.


Aku ingin berlari

Meski lelah menghantui

Meski sakit menyiksa diri

Aku yakin mampu…

Memisahkan angin dengan awan.

Walau dikata tak mungkin

Walau dirasa takan terjadi.


Tak pernah mengerti apa yg kau pikirkan tentangku.

Tentang masalalu yg mampu membuat kita tertawa bersama.


Tak usah menyiksa !!

Aku tak ingin terlalu banyak memberimu harapan

Aku tak ingin membuatmu terluka di akhir nanti.

Cukup !!

Pergilah dari pendengaranku…

Aku ingin menikmati angin.

Cukup.

Cukup.


Mencoba untuk tak peduli lagi


Nada Nada Hati

Irama yang riuh rendah ini adalah simponi hati yang tak bisa ku sembunyikan.

DRUM kegundahan menyeruakkan kebisingan.

GITAR kepenatan menjerit gelisah.

PIANO ikut bersuara dalam barisannya, bernada rendah melengkapi instrumen jeritan hati.

Barisan musisian tak mau kalah dengan BIOLANYA,

perlahan namun pasti menggores cerita dalam setiap tarikan nafas pada lirik-lirik nada.

Penat ini menyayatku

Sepi ini merajamku

Jejak ini begitu lekat.

Tak terhapus oleh air, tak pudar dimakan zaman...

Aku bisu kelabu

menatap mentari di laut lepas..

Melukis hati di putih abunya kanvas

Aku termakan Egoku,

merintih perih.

mengaduh pilu...

temaram di gelap malam.

terdiam dibawah sang bulan...

Dimanakah engkau berada??

Aku merindukanmu wahai rembulan di langit hatiku...

Aku mencarimu wahai imam dalam hidupku.

Mutia Az-ZaHra @Home_

dlm kumpulan puisi : ketika aku takut jatuh cinta 271210

Dibalik Tangisan seorang wanita...

Jika seorang wanita menangis dihadapanmu,
Itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.

Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis,
Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Jika kamu membiarkannya pergi,
Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.

Selamanya

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Kecuali didepan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,
Hanya jika dia sangat menyayangimu,
Dia akan menurunkan rasa egoisnya.

Lelaki,
jika seorang wanita pernah menangis karenamu,
Tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu..

Lelaki,
jika seorang wanita menangis karenamu.
Tolong jangan menyia-nyiakannya.
Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya;

Saat dia menangis didepanmu,
Saat dia menangis karnamu,
Lihatlah matanya;.

Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?

Pikirkan;.
Wanita mana lagikah yang akan menangisdengan murni, penuh rasa sayang, didepanmu dan karenamu;

Dia menangis bukan karena dia lemah
Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan..
Dia menangis,
Karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi;

Lelaki,
Pikirkanlah tentang hal itu.
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu,
Dan semuanya karena dirimu.
Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah
kau lakukan untuknya.

Hanya kau yang tahu jawabannya:,
Pertimbangkanlah, Karena suatu hari nanti
Mungkin akan terlambat untuk menyesal,
Mungkin akan terlambat untuk bilang MAAF…

~~~========================================~~~

Seorang anak laki-laki kecil bertanya
kepada ibunya Mengapa engkau menangis?”

“Karena aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya.
“Aku tidak mengerti”, kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan
berkata, “Dan kau tak akan pernah mengerti”

Kemudian anak laki-laki itu bertanya
kepada ayahnya, “Mengapa ibu suka
menangis tanpa alasan?”

“Semua wanita menangis tanpa alasan”,
hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu
tumbuh menjadi seorang laki-laki
dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia
bertanya, “Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?”

Tuhan berkata:
“Ketika Aku menciptakan seorang wanita,
ia diharuskan untuk menjadi seorang
yang istimewa. Aku membuat bahunya
cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
harus cukup lembut untuk memberikan
kenyamanan ”

“Aku memberikannya kekuatan dari dalam
untuk mampu melahirkan anak dan
menerima penolakan yang seringkali
datang dari anak-anaknya ”
“Aku memberinya kekerasan untuk
membuatnya tetap tegar ketika orang-
orang lain menyerah, dan mengasuh
keluarganya dengan penderitaan dan
kelelahan tanpa mengeluh ”

“Aku memberinya kepekaan untuk
mencintai anak-anaknya dalam setiap
keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap
sangat menyakiti hatinya ”

“Aku memberinya kekuatan untuk
mendukung suaminya dalam kegagalannya
dan melengkapi dengan tulang rusuk
suaminya untuk melindungi hatinya ”

“Aku memberinya kebijaksanaan untuk
mengetahui bahwa seorang suami yang
baik takkan pernah menyakiti isterinya,
tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada disisi
suaminya tanpa ragu ”

“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata
untuk diteteskan.

Ini adalah khusus miliknya untuk
digunakan kapan pun ia butuhkan.”

“Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari
pakaian yang dikenakannya, sosok yang
ia tampilkan, atau bagaimana ia
menyisir rambutnya.”

“Kecantikan seorang wanita harus
dilihat dari matanya, karena itulah
pintu hatinya tempat dimana cinta itu ada.”

~~~========================================~~~

☼ Tangisan Wanita Yang Sangat Cantik Yang Hendak Menggoda Ar-Rabi' Bin Khaitsam ☼

Sa'dan menuturkan, bahwa suatu kaum memerintahkan kepada seorang wanita yang memiliki kecantikan yang mempesona untuk menggoda ar-Rabi' bin Khaitsam dengan harapan wanita tersebut dapat menggodanya. Mereka menjanjikan hadiah kepadanya, "Jika kamu dapat melakukannya, kamu akan mendapatkan 1000 dirham."

Kemudian ia memakai pakaian terbaiknya, dan memakai parfum paling wangi yang dimilikinya. Kemudian ia mencegatnya ketika keluar dari masjid tersebut. Ketika melihat wanita ini, ternyata wanita tersebut menakjubkannya. Wanita ini berjalan menuju kepadanya dalam ke-adaan bersolek. Ar-Rabi' berkata kepadanya, 'Bagaimana seandainya penyakit panas menimpamu lalu merubah apa yang aku lihat yaitu warna kulit dan kecantikanmu? Bagaimana seandainya Malaikat maut datang kepadamu untuk memutus tali yang kukuh (nyawa) darimu? Atau bagaimana seandainya malaikat Munkar dan Nakir bertanya kepadamu?'

Mendengar hal itu wanita ini berteriak histeris lalu jatuh pingsan. Demi Allah, ia sadar dan sangat giat beribadah kepada Rabbnya. Pada saat hari kematiannya, wanita ini seolah-olah kayu yang terbakar, karena rasa takut dan banyak beribadah seperti Qiyamul lail, puasa dan menangis."

Aku banyak berharap dan berdoa kepada Allah SWT agar semua wanita yang telah disesatkan oleh setan bersegera untuk memanfaatkan kesempatan usia yang pendek ini, dan bertaubat kepada Allah SWT sebelum tiba hari penyesalan.

copas dari fb kawand,

Jumat, 02 September 2011

adik-adik jambore ^_^



Ada Pelangi di Jamboreku

Pelangi itu begitu indah dengan kesederhanaannya, mewarnai 3 hari di bulan Ramadhanku kali ini. Pelangi itu begitu sejuk dengan karakternya, yang memenuhi setiap sudut dalam penatnya aktifitas. (so puitis-red)

Tapi bukan kebohongan publik, ini sungguh nyata. (berusaha meyakinkan) Penat itu rasanya benar-benar hilang, ketika mereka tersenyum semangat melawan hari-hari yang begitu melelahkan. Layaknya seorang anak pada usiannya, mereka gerah melihat kelompok lawan yang mampu mengumpulkan point tertinggi. Terlebih ketika mereka tahu, bahwa kelompok terbaik akan mendapatkan hadiah. Mendengar kata ‘hadiah’ saja senyum mereka berkembang, sorot mata mereka berbinar senang bukan kepalang. (Hehe.. ^_^)

Hmm, perkenalkan. Mereka adalah adik-adiku, yang selalu berusaha ingin menjadi yang terbaik. Mereka terdiri dari 10 perempuan tangguh, yang nampak luar seperti anak pendiam. Karakter mereka beraneka ragam, ada yang gak sabaran, cuek, perhatian, pemalu, agresif & sukan dandan. (Hoho Peace ^_^v)

Hari pertama, 19 Ags 2011

Semua kelompok diminta untuk memasang tenda (whuwaaa.. >_<), sempat pesimis karena kewalahan. Tapi lagi-lagi senyum dan semangat mereka membuat semuanya terasa menyenangkan ^_^. Hari menjelang sore, mengisi waktu berbuka semua kelompok diminta untuk membuat sebuah karya, dari kertas origami yang di tempel di kertas karton. Jujur saja, adik-adikku ini tak satupun berjiwa korelis (pemimpin). Sebagian besar dari mereka pragmatis dan melankolis. Sebagai fasilitator, aku dituntut kreatif untuk mengeluarkan ide. Huft, meminta mereka mengeluarkan ide, nampak seperti aku menyuruh mereka menggeleng-geleng kepala karena bingung (hihi...).

Akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk membuat kupu-kupu sebagai alasnya. Semua adik-adik bekerja, tak satupun dari mereka berdiam diri. Dari sini aku mulai tahu, bahwa sebagian besar mereka adalah praktisi bukan konseptor. (Mungkin karena mereka masih kecil kali ya ?!) Hari pertama ini, merupakan sebuah awal yang baik. Kami Juara II dan mendapatkan point 50 (Yee, Berhasil... berhasil... Horreeee ^^).

--- > NOTE : Malam hari tiba, sungguh tak pernah kubayangkan harus menceritakan tentang mama di depan banyak orang. Tak ada persiapan, semua pembicaraanku mengalir sesuai dengan apa yang kurasakan. Dalam hati berharap, semoga semua ini membawa perubahan yang baik, untuk adik/kaka yang mendengarnya.

Hari kedua, 20 Ags 2011

Setelah sholat subuh selesai, adik-adiku ini belajar Tahasin. Sebelumnya mereka kebingungan & baru mengetahui metode belajar mengaji dengan cara ini. Lambat laun mereka antusias dan ingin cepat menguasainya, walaupun kenyataannya harus di bumbui dengan ayunan kepala yg mengantuk oleh beberapa adik. ^_^ Tapi bagiku, semua itu adalah warna.

Hari kedua ini kegiatan padat merayap, mulai dari sainstika, outbound sampai pensi. Di hari kedua ini aku bersyukur, tidak ada satupun adik yang rewel ingin pulang atau mengeluh kelelahan. Mereka hanya berkata “kak, ngantuk” (subhanalloh kan adik-adiku yang tangguh ini ?, siapa dulu donk kakanya. ^_*). Dari serangkaian kegiatan sainstika-outbound semua adik dikelompokku Allhamdulillah dapat terkondisikan dengan baik.


Menjelang malam, akhirnya traweh selesai, aku sebagai fasilitator kebingungan karena belum mempersiapkan pensi. Adik-adik mulai cemas, ditambah lagi waktu yang diberikan panitia begitu singkat. Adik-adikku panik, melihat teman-teman mereka berhias. Aku berusaha menenangkan mereka, konsep awal yang pernah ku bicarakan pada mereka akhirnya digunakan. Inilah bait syair, buah pikir aku & adik-adiku yang di pentaskan dipanggung dengan nada lagu sherina.

Hey kawan, aku punya cerita. Tentaaang jambore bangkiiiit.

Taukah kawan, siapa kaka Irfan : itu-itu-itu dia, kaka yg paling galak.

Taukah kawan, yg manakah ka’Deri : itu-itu-itu dia, kaka yg paling bawel.

Duh kawan, yg manakah ka’Upi : itu-itu-itu dia, kaka yg paling lucu.

Hey kawan, kaka Al itu yg mana : itu-itu-itu dia, kaka yg paling semangat.

Taukah kawan, siapa kaka Aksan : itu-itu-itu dia, kaka yaaaang CABIDUT.

Cabidut ? Apa itu Cabidut ?

Calon Bintang Dangdut

Inilah kaka-kaka kami, yg slalu menemani.

Setelah mereka tampil ke depan, mereka tersenyum riang. Nampak wajah cemas dan takut itu rasanya tidak pernah ada. Aku menasehati mereka, agar tidak terlalu berharap kemenangan. Karena aku tidak mau mereka berakhir dengan kekecewaan. Bagaimanapun kalau berpikir akan menang, itu adalah hal yang aneh. Lihat saja kata-kata dlm lagu itu, sederhana & terlalu apa adanya. (iya khan?, ^_^v ). Melihat kelompok lainnya yang bagus, membuat salah seorang adiku berkata “kak, aku ingin naik ke panggung lagi”, aku tersenyum.

Hari ketiga, 21 Ags 2011

Whuaa, hari terakhir niii...

‘Ayooo, kita jalan-jalan ke museum geologi adik-adik’, ucapku memberi semangat. Mereka sedikit kesal nampaknya, karena aku sebagai kaka sempat menghilang dari pandangan mereka selama ± setengah jam (ngantri mandi^^ hehe..)

Di museum geologi adik-adik kelompokku nampak tersepona (bacanya: terpesona) melihat koleksi yang terdapat disana. Mereka banyak bertanya ini dan itu, aku sebgai kaka yang so’pinter berusaha menjelaskan walau harus nyontek baca di papan penjelasan. (Hihi... Lagian, adik2 kenapa males baca coba ?!)

Pulang dari museum, adik-adikku sedikit rewel. Mereka ingin membeli sesuatu di GaShiBu. Jelas aku sebagai kaka tidak mengijinkan, karena semua itu tidak ada dalam agenda kegiatan. Hmm.. mereka cemberut sesaat. Seorang dari mereka yang agresif dan centil itu berkata, ‘kaka, aku pengen beli yang kaya gitu sambil menunjuk ciput arab yang dipakai Erika’, aku menahan tawa & tersenyum lebar. Dalam hati aku bergumam, ‘hmm, anak zaman sekarang’ ^^.

Menjelang siang, semua kembali ke salman. Siang itu udara begitu panas. Salis adiku tak kuat dan merasa pusing, hidungnya berdarah, ia mimisan. Sementra kelompok lain sholat dzuhur berjamaah, aku sibuk mencari tisu. Beberapa adiku berwajah pucat karena lelah, aku ijinkan mereka sholat di tenda. Sementara aku bersama beberapa adik lainnya berjamaah shalat di mesjid.

Ka’Irfan mulai bercuap-cuap di GSG, bertanda pengumuman dan acara penutupan akan segera dimulai. Acara yang ditunggu-tunggu oleh adik-adikku adalah pengumuman pensi. Seperti yang aku khwatirkan, aku tak ingin membuat mereka sedih atau kecewa. Maka dengan itu jauh hari aku mengingatkan kepada mereka bahwa semua ini adalah permainan. Ada menang, ada kalah.

Tapi, Langit hari itu begitu cerah, secerah dan sebiru hati ini. Karena adik-adiku tersenyum riang, sesuai dengan apa yg mereka harapkan. Thanks Allah for All.

-Created by, muti fauziah-

Fasilitator Jambore Bangkit Ramadhan 1432H