Jumat, 28 Oktober 2011

Adakah yang salah ?

Whuaaaa....
adakah yang salah ?!

Beberapa kejadian di pelatihan medis, PAB, baksos, bus bandung-pameumpeuk saung coklat. dan teriknya santolo. Membuat sedikit perubahan aneh dalam hidupku, dari asalnya gk peduli. Tiba-tiba ingin tau dan peduli tentangnya, meski terkadang orangnya memang terlihat menyebalkan. Ya, bagiku menyebalkan karena apapun yang aku lalukan ia hanya tersenyum. Entah meremehkan, menertawakan, atau apalah. Yang jelas nampak tersirat arti yang tak bisa aku definisikan dari senyumnya itu. Bagiku semua itu menyebalkan, tentu saja ! ketika aku panik dan kebingungan menangani maru yg hipotermia. Ia sempet2nya senyum2 gk jelas...

Nampak luar style nya ikhwan, tapi klo bersikap gk keliatan ikhwannya. Hmm...

Sebenernya emang gk penting ngebahas orang itu di blog. Tapi, semua itu ternyata gk bisa dilupain begitu aja, karena ternyata aku ketemu lagi sama orang itu untuk ke3 kalinya di acara baksos. Hmm, sempet kecewa karena harus berurusan ama org itu. Tapi ternyata, lagi2 semua itu menyimpan hal yang aneh.

Bus yg aku naiki kordinatornya adalah beliau bray, aku du2k paling belakang di kursi panjang. Sepanjang perjalanan aku dan 3 temanku gak bisa dieum, yang pasti kursi panjang yang kita duduki itu gak enak. Kami selalu terjatuh jika bus bulak-belok, alhasil mut duduk di tumpukan tas selama setengah perjalanan. Ketika sampai and turun dari bus, mut ngerasa, orang itu melihat dengan aneh. Entah karena sepanjang perjalanan kita berisik atau mungkin merasa aneh karena aku duduk di tumpukan tas..

Selama perjalanan & acara baksos itu, aku dan orang itu tak pernah bertegur sapa atau ngobrol sekalipun. Tapi rasanya lucu cerita diujung perjalananku ini. Ceritanya berakhir di saung coklat ketika beli oleh2 brodol (brownis do2l). Sekitar pukul 7 malam, bus yang kami tumpangi tiba2 berhenti beserta bus rombongan lainnya. Malam itu kami menyerbu sebuah toko oleh2, khas garut. Tanpa sengaja dan pikir panjang aku masuk ke toko tersebut bersama temanku. Namun beberapa cm dari arah berlawanan, aku merasakan ada seseorang yang memperhatikan. Refleks aku menengok dan upz 'kita bertemu mata'. Sebenernya tu anak gk ada kerjaan banget ngeliatin mulu, entah aku yg kepedean atau emang nyatanya seperti itu. Tapi semua terbukti, aku selalu hampir bertemu mata dengannya meski langsung aku membuang muka dan pura-pura tak melihat. Hmm, gaswat. Adakah yang salah?

Rabu, 26 Oktober 2011

Ada cerita, di birunya laut santolo

mesjid tempat beristirahat di garut

Sebenarnya aku ingin tertawa, karena sebelum'a tak pernah ada perencanaan ikut baksos ke garut bersama kawandku luthfiyah azizah. Namun tiba-tiba saja, jum'at 21 oktober lalu, aku ikut tekhnical meeting di salman ITB. Sempat kebingungan, karena aku bukanlah delegasi atau anggota dari organisasi manapun. Aku hanya "rakyat jelata", ikut-ikutan teman. Lucu sebenarnya, namun jauh dari semua itu. Aku mendapatkan pelajaran yang luarbiza bermanfaat untuk hidup ini yang rasanya flat2 aja.

Jadilah Bermanfaat, dan buatlah mereka tersenyum
.

Sahabat, dunia tak sesempit UPI. Ketika aku berada di luar kampus, hmm.. ruarbiaza aroma persahabatan, kekeluargaan, keilmuan, dan banyak hal yg tidak aku dapatkan di kampus. Bukan ingin mengangung-ngagungkan satupihak, bukan pula membanding-bandingkan. Karena jauh dari sekedar itu, aku mendapatkan manfaat dan hikmah dari semuanya.

Sungguh, dua hari tiga malam disantolo membuatku banyak berfikir tentang hidup. Tentang bersyukur atas nikmat sehat, tentang berbagi dan peduli terhadap sesama. Baksos yang aku ikuti diselenggarakan oleh beberapa organisasi kampus dan luar kampus. Yakni, vol-d
(bagian kesehatan), korsa (relawan), K-ped (gabungan mahasiswa peduli) dan ada 1 lagi tapi lupa *maaftidakdisebutkan-red.

Apoteker? Kader? (^_^)" hmm...

Bingung memang, bagaimana tidak. Mahasiswi di bidang pendidikan, tiba2 harus 180 derajat menangani bagian kesehatan.

Sabtu tanggal 22 oktober 2011 lalu, aku ditempatkan di desa miramareu-garut. Bersama beberapa teman lainnya, kami pergi ke desa itu dengan menggunakan mobil bak, dan truck. Akses jalan kesana cukup jauh, kami melewati perbukitan, sungai, kebun teh, sawah dan pohon2 seperti di film twilight hehe...

Disana sebenarnya tugasku sangat sederhana, mengkader ibu2 dan menjelaskan beberapa hal yang harus mereka lakukan ketika menolong korban istilahnya "pertolongan pertama pada orang sakit".

Namun jauh sebelum waktunya menjelas kan, ada beberpa hal yng ternyata harus aku lakukan. Semua itu diluar dugaan, aku jadi apoteker bow! itu benar2 amazing. Ya bagaimanapun latar belakang kuliahku bukan biologi, apoteker, ataupun dokter. I'm education people, dan yang lebih amazing lagi, yang aku terima langsung resep dokter. Ih wew, gak pernah terpikirkan sebelumnya bakalan ngotak-ngatik obat. But slow down aja sii, soalnya mut gk sendiri. Ada beberapa temen2 yg ahli dibidangnya ngebantuin mut, setidaknya hari itu, mut belajar banyak obat, and masuk-masukin obat. Ada antasida, vit.B compex and setumpuk obat2 lainya yang gak dihapal. hehe...

abis dari miramareu, mut ke pantai santolo lhooo... wah. pokonya asik deh. sampe males nulis and nyeritainnya... hmm..

Yang pasti, mut waktu itu jalan2 di laut bareng luthfiyah azizah, t'sari and t'anis
ini foto-foyonya..


Terimakasih semuanya, hingga aku merasakan indahnya berbagi kebahagiaan bersama mereka masyarakat garut....

Senin, 24 Oktober 2011

Satu

Dapet kosakata sastra, dari fesbuk seseorang..
aku ingin mencintaimu dengan sederhana...
dengan isyarat yg tak sempat disampaikan kayu kepada api

yang menjadikannya abu"...

entah apa namanya

Dua pekan ini, ada hal LUARBIAZA yg aku dapatkan dalam hidup. Seperti tak pernah rasanya aku ingin melupakan hal yg sudah terlewat ini. Bahagia karena bermanfaat, indah karena terekam oleh mata dan terukir oleh hati.

Tepat tanggal 15-16 oktober lalu, sebuah organisasi bernama HIMA ******* mengadakan kegiatan. Sebut saja, LDKM-PAB sebenarnya tak ada yang ingin kuceritakan dari semua kegiatan didalamnya. Karena jujur saja, semua itu hanya ingin membuatku marah walau dengan ungkapan tangis. *nampaknya tak usah dibahas, hal itu terlalu sensitif.

Ada hal RUARBIAZA yg ingin aku ceritakan, ada hikmah yg yang terselip yang ingin aku share buat rekan2 pembaca yang budiman. hehe... Tentu saja semua itu berkaitan dengan tugasku di PAB sebagai rakyat jelata, Upz.. maaf. Maksudnya sebagai medical care (medis), taukah kawan bahwa 1 menit kita tak cepat untuk menolong maka kesempatan hidup pasien hanya sekitar 98%. Oleh karena itu, kita dituntut untuk berfikir dan bergerak cepat, karena hal tersebut menyangkut hidup seseorang.

----------||-----------
Sabtu, 15 oktober 2011
Sekitar pukul 5 sore, seorang perempuan dari bagian acara berlari terengah2 memanggil. "medis..medis" Aku yang mendengarnya, bak telah berganti nama menjadi medis kemudian menyahut seraya berdiri. "ada apa?", perempuan itu, gugup dan bingung. dia hanya berkata "Tandu... cepat, tandu !!". Aku sedikit panik, karena ini merupakan pengalaman pertamaku menjadi seorang medis. Satu menit kemudian, datang dua orang membawa tandu. Dengan sigap aku yang berjaga di tenda medis memberi intruksi, "masukan ke tenda medis yg ikhwan". Namun tiba-tiba aku berfikir, mengapa ikhwannya berambut panjang. Setelah aku masuk tenda untuk mencoba menolong, "Astagfirullah, ternyata dia perempuan" naluri pertama yang muncul ketika itu, bukanlah naluri medis yang berkeinginan untuk menolongnya. Tapi naluri perempuan, yang begitu sangat ingin menyelamatkan izzahnya. Ya, tentu saja. Bagaimana mungkin aku hanya diam, melihat dia, ditangani oleh 2 koas yg bergender laki2.

Entah apa yg harus kulakukan, tapi saat itu aku hanya ingin berkata, "biarlah aku yang menolongnya". Meski pada kenyataannya, semua terasa sulit untuk dikatakan, aku tetap membantunya sesuai dengan instrusi koas yang kami undang itu.

Jauh dari lubuk hati, aku ingin menangis dan menjerit. Melihat adikku 2011 dalam kondisi seperti itu, benar-benar miris melihatnya. Bagaimana tidak? ia mengalami Hipotermia yang cukup serius, badannya menggigil hebat, ia kejang-kejang dan seluruh tubuhnya basah. Ingin rasanya aku menghentikan waktu dan berkata pada mereka yang mengobral arti kekeluargaan. Yang mengatasnamakan segalanya dengan kebersamaan, terkadang aku tak habis pikir. Mengapa adik-adikku harus diperlakukan demikian? apakah itu ritual untuk menjadikannya sebuah keluarga? Aku begitu marah, aku begitu kesal, aku begitu sedih. Sedih, karena tak mampu melakukan apa-apa, sedih karena tak ada yang mampu aku perbuat. Aku merasa sendiri dengan pikiran-pikiranku. Heeey, bukan zaman kalian lagi. Sekarang tak lagi sama seperti dulu, zaman berubah bung !! tapi lagi-lagi aku hanya menggerutu dalam dada *astagfirullah...

sepanjang waktu menolong anak itu, aku tak ada hentinya mengucapkan kata maaf. Maaf untuk pengkaderan yang terlalu memaksakan, maaf untuk tekanan yg begitu menyakitkan, dan sebuah kata maaf karena dirimu kini begini. Sungguh, maafkan kakamu ini...