Sabtu, 20 Desember 2014

Pembohong dan Penipu

aku bilang, aku takut kepada Allah
dia bilang, aku pembohong
aku bilang, aku beragama islam
dia bilang, aku pembohong

aku bilang, aku mencintai Allah
dia bilang, aku pembohong
aku bilang, aku merindukan-Nya
dia bilang, aku pembohong

dia bilang...
dimana rasa takut mu?
jika sholat saja merasa tak perlu
dimana letak ke islaman mu
jika kau sama saja
seperti manusia tak ber Tuhan

kau mengaku cinta
tapi jarang mengagungkan nama-Nya
kau mengaku rindu
tapi membiarkan Al-qur’an berdebu

begitu sibuknya engkau dengan dunia
begitu lengahnya kau dengan akhirat
dunia hanya sebuah jembatan
tak perlu banyak berbekal barang

wahai jiwa...
dimanakah mata yang takut kepada Allah?
yang berlinang mengingat dosa
yang gelisah manakala tersesat
apakah hatimu begitu gelap?
betapa banyak pandangan yang manis di dunia
sementara pahitnya di akhirat tidak tertanggung

wahai jiwa...
hatimu rapuh
pandanganmu kabur
matamu lepas
lisanmu menjaring dosa
tubuhmu penat mengais puing-puing dunia
betapa banyak pandangan nista yang menggelincirkan

kau merasa aman dengan kebaikan dunia
kau gembira dengan harta yang kau dapat
tapi kau lupa dengan pedihnya kematian
kau terlena dengan lamanya perjalanan

Allah menangguhkan siksa untukmu
tetapi engkau malah menantang
engkau ingat kepada-Nya saat susah
tetapi lupa di saat senang

wahai jiwa...
kondisimu begitu memprihatinkan
kau takut neraka, tetapi engkau senang bermaksiat
lisanmu kering dari berzikir
pikiranmu lengah dari mengingat Allah
begitu bebalnya dirimu!
berkali-kali engkau tersadar
berpuluh kali pula engkau kembali  berdosa

andai kau benar-benar cinta, kau tentu mematuhi-Nya
pencinta niscahya tunduk kepada yang dicintainya

aku bilang, aku berjanji akan berubah
Allah bilang, engkau PENIPU

---------------------------------------------------------------
“Kalian benar-benar telah lupa. Kalian bertingkah laku seolah-olah tidak akan pernah mati, seolah-olah tidak akan dikumpulkan pada Hari Kiamat, seolah-olah tidak akan dihisab di hadapan Allah, dan seolah-olah tidak akan melewati jembatan di atas neraka. Begitulah kalian. Selama ini kalian hanya mengaku-ngaku memeluk islam dan beriman”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani)

“sabar dalam ketaatan di dunia sesungguhnya lebih ringan daripada sabar dalam neraka” (ibnu al-jauzi)