Kamis, 14 Juli 2011

Allah mengajari aku IKHLAS

Hari berganti, dan bulanpun tak terasa terus berubah. Aku semakin tua saja kawand..

Bulan ini dan beberapa hari kemarin, rasanya aku selalu ingin menangis. Aku tak pernah menyalahkan Allah yg menganugrahi aku kepribadian melankolis, bukan pula tak bersyukur karena sebagai wanita diberi perasaan peka dan sensitif.

Tapi, aku memang merasa cengeng belakangan ini.

why? entahlah, padahal aku sudah sekuat tenaga untuk tidak menitiskan air mata di depan temen2 kampusku. Tapi mengapa rasa sedih itu menghanyutkanku dalam kesendirian...

rasanya ingin berteriak kencang "HEY AKU BUKAN ANAK CENGENG TAU !!"

sekalipun seperti itu aku memang benar-benar tak tahan lagi, terserah bila orang meremehkan aku gara-gara hal ini.

Ya, inilah aku yg kini selalu menangis teringat dosa2 pada ibunya yg menggunung.

Ya, inilah muti fauziah yg air matanya tak pernah kering karena takut tak lagi bertemu dengan ibunya di akhirat kelak.

Ya, inilah aku... yg belum bisa membahagiakannya. yg selalu menyusahkannya.

Beliau benar-benar pergi saat aku belum sepat mengucapkan terimakasih untuk didikannya, beliau benar-benar tak akan kembali. Walau rasanya ingin melihatnya tersenyum, saat melihat anak perempuan satu-satunya ini wisuda. Ingin sekali melihatnya terharu sesaat melihat putri kesayangannya ini menikah dan menggendong seorang putra...

Ya Allah...

Aku begitu kehilangan,

kehilangan Guru terbaik yang aku miliki dalam kesederhanaan.

Aku kehilangan Koki terhebat dan Dokter pribadiku...

Aku kehilangan,

kehilangan wanita tercantik yg pernah aku temui...

kehilangan wanita shalehah yg pernah aku miliki.

seseorang yg tak pernah lelah mengajari aku segala sesuatu tentang kehidupan.

karena Ia, seorang wanita tangguh

yg memperkenalkan aku dengan Rabb nya

karena Ia, seorang akhwat luar biasa

yg mengajari aku membaca kalam-Nya

Ana uhibbu ummi lillah...

By: Seorang anak yg dirajam kerinduan


Ditulis pertamakali di FB mut 7 November 2010

Tidak ada komentar: