Senin, 21 April 2014

15 Menit

sepenggal saja, aku tuliskan kata kalimat atau sebuah rasa.
selembar saja, aku tinggalkan secarik kertas, seuntai puisi
aku dan mauku, bukan lagi kau
tentang cerita mimpi dan cita-cita

cukup lima belas menit saja
begitu pikirku
merebut asa, yang semakin purna
mengembalikan raga yang terlihat samar

aku dan bahkan egoku
menyibak tak mau
tapi waktu tak pernah baik
selalu dengan tega berlalu
tak bisa untuk bernegosiasi

kemana jiwaku yang dulu
semangat yang membakar
energi yang membara
tentang cita-cita
tentang iman dalam dada

aku begitu merindu
jiwa ku yang dulu menggila
gila untuk selalu menjadi baru dan luar biasa

cukup lima belas menit saja
aku hantarkan mimpiku
aku tulis teriakan perjuangan
aku bakar dan lucuti ketakberdayaan
ku pakai baju perjuangan

mengalahkan ego
mengubur setiap hal yang merusak

Aku akan datang menjadi pribadi yang baru
pribadi berkualitas...

*selamat hari kartini, karena setelah guruh dan hujan ada pelangi yang menghiasi.

Minggu, 20 April 2014

Penjahat Ulung

Lihatlah penjahat
kau berhasil...
membuat orang bertanya-tanya
membuat orang menduga-duga
membuat orang kepo

Lihatlah penjahat
kau sukses
membuat orang tidak takut
untuk bermimpi
untuk belajar
untuk mencoba

Penjahat !!
lihatlah, kau dan semua ulah mu
membakar ragu
membuat iri
membungkus cemburu
mendeskripsikan mimpi menjadi nyata

Hey kau, penjahat ulung !!
berani-berani nya membuat nenek menangis
berani-berani nya membuat haru
berani-berani nya membuat mata berkaca

lihatlah semua ulah mu
tersenyum pada mereka yang masih ragu
lihatlah semua kelakuan mu
menjadi buah bibir dan artis untuk sementara waktu

Ah kau, dasar penjahat ulung !!
sampai bertemu di dimensi waktu
antara kau, aku,
kita, dan mimpi-mimpi kita
menuju pribadi berkualitas



*ide tulisan ini di temukan di jakardah perjalanan menuju bandara soekarno hatta Sabtu, 19 April 2014 sekitar pukul 02.30 pm. Ditemani dua kawand seperjuangan, "let's be great women, d'atangs !! ".

Senin, 14 April 2014

Untuk April

Halo april, kau adalah bulan dalam do'aku yang kusebut untuk wisuda. Tapi itu dulu, sebelum banyak prakira tak terduga yang tak mereka tahu. Ah memang tak perlu banyak yang tau. Tapi sungguh aku merasa asing, berjalan dikampusku sendiri. Apakah semua mahasiswa tingkat akhir yang belum berakhir merasakan sama??.

Lihatlah, mereka bertanya kenapa aku banyak menunda.
Dengarlah, mereka berargumen mengapa malas dan ini itu di telinga
Tersenyumlah, atas berbagai hal yang mereka tak tau mengapa...
atas berbagai pertanyaan...
atas banyaknya sangkaan...
sungguh tak perlu mereka tau mengapa..

Hai april, sahabatku satu persatu melaju dengan cakapnya
Meninggalkan aku yang bukan siapa...
Aku tidak sedih, aku tidak ingin menangis.
Aku hanya merasa 
Sepi...

Bahkan rasanya kampus begitu...
ah sudahlah, ini hanya karena sepi
yang terkadang membuat melankolis
mungkin karena sudut kelas dan tempat bersejarah ini
dulu terdengar ramai, terlihat sibuk
oleh tawa mereka
oleh banyak kesimpulan dan argumen
oleh orasi dan persaingan
oleh cerita cita,cinta dan cakap yang tak bermakna
bukankah terkadang itu membuat rindu

dan kini wajah-wajah baru ini menemani sepiku
meski sepi dalam ramai...
yang ku tau, sidang di depan mataku
yang ku yakini, semua selesai pada waktunya
mungkin menurutku tidak tepat,
tapi bagiNya itu adalah waktu yang tepat
maka cukup, bisakah tidak untuk bertanya lagi