Senin, 14 April 2014

Untuk April

Halo april, kau adalah bulan dalam do'aku yang kusebut untuk wisuda. Tapi itu dulu, sebelum banyak prakira tak terduga yang tak mereka tahu. Ah memang tak perlu banyak yang tau. Tapi sungguh aku merasa asing, berjalan dikampusku sendiri. Apakah semua mahasiswa tingkat akhir yang belum berakhir merasakan sama??.

Lihatlah, mereka bertanya kenapa aku banyak menunda.
Dengarlah, mereka berargumen mengapa malas dan ini itu di telinga
Tersenyumlah, atas berbagai hal yang mereka tak tau mengapa...
atas berbagai pertanyaan...
atas banyaknya sangkaan...
sungguh tak perlu mereka tau mengapa..

Hai april, sahabatku satu persatu melaju dengan cakapnya
Meninggalkan aku yang bukan siapa...
Aku tidak sedih, aku tidak ingin menangis.
Aku hanya merasa 
Sepi...

Bahkan rasanya kampus begitu...
ah sudahlah, ini hanya karena sepi
yang terkadang membuat melankolis
mungkin karena sudut kelas dan tempat bersejarah ini
dulu terdengar ramai, terlihat sibuk
oleh tawa mereka
oleh banyak kesimpulan dan argumen
oleh orasi dan persaingan
oleh cerita cita,cinta dan cakap yang tak bermakna
bukankah terkadang itu membuat rindu

dan kini wajah-wajah baru ini menemani sepiku
meski sepi dalam ramai...
yang ku tau, sidang di depan mataku
yang ku yakini, semua selesai pada waktunya
mungkin menurutku tidak tepat,
tapi bagiNya itu adalah waktu yang tepat
maka cukup, bisakah tidak untuk bertanya lagi

Tidak ada komentar: