Sabtu, 16 Februari 2013

Sebuah Doa Untuk Catatan di lauh Mahfuzh


Bismillah,
Atas inspirasi dan ijin dari Allah, aku mampu menulisnya...

Apakah kamu pernah merasakan sesuatu yang indah?
bukan, bukan dipandang mata..
atau merdu terdengar telinga..
tapi sesuatu rasa yg tiba2 Allah titipkan di dalam hati
tidak terdefinisikan
pasti kau tau apakah itu
bolehkah aku berpesan untuk hatimu kawand...

ingatlah,
setiap hati dalam diri adalah raja, karena hati mampu mengendalikan setiap akal manusia.
Namun berbeda dengan akal, ia tidak mampu mengendalikan hati manusia. Hati adalah hidayah Allah yang melebihi hidayah-hidayah lainnya. Maka jelas sudah, jika kau memiliki perasaan terhadap makhluk Allah maka hal itu nyatanya tak bisa kau lukiskan dengan sempurna. Karena sering kali tak logis, tak masuk akal dan tanpa kau mengerti. Allah maha bijaksana menitipkan dan melukiskan semua perasaan indah itu. Subhanallah...

Tapi kawand sekali lagi ingatlah,
Sebuah rasa yang Allah titipkan itu bukan berarti dengan murahnya engkau umbar. Engkau obral karena lantaran suka, karena anggapan lumrah dan fitrah manusia. Bukan, bukan seperti itu menurutku, tolonglah mari kita renungkan bersama dengan hati ikhlas dengan cahaya kebenaran.

Bagiku menyayangi seseorang bukan pada haknya adalah ujian keimanan. Karena tak sedikit yang tergelincir karenanya, mengagung-agungkan rasa yang semu, atau bahkan mengatasnamakan karena Allah. Mengapa aku katakan semu? karena bisa jadi ia terbingkai atas bisik nafsu, terlihat indah padahal mudharat. Terasa bahagia padahal dosa dan tidak disadari terus mengalir menjadi bendungan maksiat. (naudzubillah) Menyayangi makhluk Allah yg belum halal utuk disayangi bagiku adalah penderitaan, karena pikiran dan hati dibuat berzinah. Sedih, karena terbukti belum mampu menjaga pandangan dari anak panah syetan.

terus, kita gk boleh gitu punya perasaan yang indah itu?
Tentu saja boleh, asalkan mampu membingkainya dengan cahaya. Tidak diobral, justru dengan perasaan itulah seharusnya menjadi jalan kita mendekat kepada sang pemilik keindahan. Solusi kongkritnya adalah dengan menguasai hati.

Dengan menguasai hati maka kita menjadi manusia yang berakal, tetapi jika kita menguasai akal maka kita adalah manusia yang tidak berhati.

Berhati hatilah dengan hati....


lalu mengapa,
harus menuai padi sebelum musim panen?
berbuka sebelum magrib?
bukankah semua itu ada waktunya...

Untukmu yang dulu pernah Allah pertemukan di alam ruh,
Allah telah memilihkan mu saat empat bulan usia kandungan mama.
Sejak saat itu namamu sudah Allah tulis di lauhul mahfudz
meski kini aku tak tau...

pintaku, bersabarlah dengan takdirNya
kelak kita akan dipertemukan di waktu yang tepat
tidak cepat, tidak pula lambat...
Allah maha tau yang terbaik untuk hambanya.

maka untuk detik waktu ini
tidak usah engkau risau...
cukup dengan menjaga diri dan hati
mendekat padaNya dan memperbaiki diri

jadikanlah aku orang pertama dan terkhir untuk kau sayang setelah ibu.
semoga Allah menjagamu dengan penjagaanNya...

Sebuah catatan kehidupan.
Ditulis dengan bait2 doa, bukan kegalauan atau ratapan tak bermakna.
Ditulis dengan hati lapang dan tidak sedang 'Falling in Love',
cukup, semua rasa itu hanya untuk seseorang yg telah Allah gariskan saja....

Tidak ada komentar: