Kamis, 12 Januari 2017

Renungan

Setahun lebih, dan tentunya mengenal dan memahami itu tidak ada sekat waktu. Ada sesi mengurai tangis, ada tawa, marah, kesal dan banyak sekali rasa yang berkecamuk. Aku tak lebih hanyalah manusia biasa yang sedang berproses dengan dunia barunya. Sifat melankolisku masih tetap berakar dan belum beranjak pergi, namun lambat laun aku menyadari ada yang berbeda. Mengikis sedikit demi sedikit apa yang dulu ada padaku. Lebih tepatnya, aku merasa menjadi pragmatis, introvet, dan takut dalam melangkah. Namun kini aku sudah jauh melangkah, dan bagiku keputusan yang diambil adalah konsekuensi yang harus diterima. Jangan pernah mengeluh, karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Maka entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu, karena aku yakin Allah sedang menasehatiku dengan sebuah hikmah. Meski saat itu ingin rasanya aku mengatakannya, #ahCukup. Aku pun belum tentu benar. Tapi sungguh inilah isi hati yang ingin sekali aku bicarakan.

Jangan Pelit !
ketika manusia berpikir tidak usah pelit terhadap sesamanya. Aku di nasihati Allah untuk tidak pelit terhadap-Nya. Allah seperti menasehatiku, hatiku berkecamuk. Dan aku sebetulnya ingin menangis.

Allah sungguh, aku rindu mengadakan pengajian dirumah, mendengarkan ceramah, tausiyah, atau sekedar pembicaraan dengan papah yang menenangkan. Maaf Ya Allah, aku yang pelit untuk sekedar bersholawat, sholat sunnah, sholat tahajud, atau membaca Al-Qur'an pun aku masih saja hitungan.

Maaf ya Allah, padahal Engkau begitu baik. Engkau memberikan rizki sehat, makanan yang cukup, tempat berteduh yang layak, maka Aku adalah hambamu yang bodoh dan tak tau berterimakasih. Maaf atas khilafku, dan orang-orang yang ada disekelilingku.