Kamis, 09 Oktober 2014

dear cinta (part merdeka)

Assalamualaikum cinta.
Lama tak merangkai huruf tentangmu yang entah siapa. Apa kali ini aku menulisnya karena rindu? atau karena iri dengan mereka yang telah paripurna? Mungkinkah karena galau?.

Tapi nyatanya bukan, sungguh tulisan ini hadir bukan karena alasan itu. Aku menulisnya dengan gembira, saat hati kuat tak goyah, stabil tak hilang arah. Aku menulisnya disaat merdeka, saat dimana aku merasa bebas, lepas.

Bukan sebagai orang yang terjajah oleh perasaan. Bukan sebagai tawanan nafsu dengan rindu yang menggebu. Hatiku merdeka atas ijinNya, perasaanku lapang dibuatNya. Aku bahagia dengan kondisi hati yang tak tertawan oleh perasaan, bebas di alamNya yang luas.

Bukankah ini sebuah nikmat yang patut di syukuri? Yang barangkali hanya sebagian orang yang mengerti. Karena banyak yang justru meratap dengan kesendiriannya, banyak yang galau dengan jomblonya, bahkan sampai hati mengakhiri hidup atau hilang akalnya (naudzubillah).

Maka ijinkan aku mengagungkanmu (cinta) dengan makna yang berbeda. Membingkai dan mengemasmu cantik atas kuasaNya. Sungguh entah apa namanya ini, tidak peduli dengan cinta seorang manusia. Sungguh tak ku mengerti mengapa begini, yang justru resah manakala mencintai.

Terimakasih wahai pemilik cinta, padaMu kutitip sebuah rasa. Cukup jaga saja, untuk orang yang tepat hingga waktunya tiba.

~ semoga membawa kebaikan~
~ mutia azahra, romance edition

Tidak ada komentar: