Jumat, 11 Juni 2010

Berubah atau Terpuruk Selamanya ??

Bismillah...
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Menyisakan kepingan-kepingan cerita, melahirkan bigkaian-bingkaian hikmah yang sering kali terlupakan dalam setiap menitnya.
Seiring waktu berlalu, aku mulai mencoba memahami diri...
berat rasanya ku rasakan (bawa apaan kok berat??), sedih rasanya ku pikirkan (ywdh jgn dipikirin !!).

Hmm.. udh dech to the poin aja, dari pada harus muter2 duLu meningan jln TOL aja biar lurus and cepet. (Haduh, gax nyambung!). Agh, jadi ngelantur kemana2. siip ane mulai merangkai kata...

Aku tak tau apa yg terjadi (seperti biasa kamu emang suka ky gtu mut!).
Terlepas, setelah ada problem dlm diri yg terus berselisih. Entahlah, rasanya malaikat dan syetan begitu terasa peperangannya. Hingga kadang aku terserang serpihan bom yg syetan2 luncurkan. Aggh, hatiku geram. Namun serangannya begitu kuat. Aku benar2 harus merapatkan barisan, dan merancang serangan balasan.

ITU HARUS !!

Karena serangan nya, waktuku habis percuma tanpa Faidah.
Karena mengikuti maunya begitu banyak waktuku terbuang.
Karena bom nya aku malasThalabullilmi.
Dan lebih parah lagi, aku merasa Allah jauh dariku. Aku begitu sedih, apakah aku yg terlalu kotor sehingga Ia enggan melihatku lagi. Ataukah aku yg begitu bodoh, sehingga perintahNya seringkali aku lalaikan.

Jauh dilubuk hati, aku tau...
Mungkin benteng dan tameng yg ku miliki tidak sekokoh dulu. Kini tembok itu mulai rapuh dan tak pernah terawat lagi.
Begitu sedihnya saat ku ingat kembali, aku yang jarang shalat malam dan puasa sunnah.
Aku yg kadang melewatkan tilawah, aku yg kadang mengakhirkan shalat demi tugas2 ku di Dunia.
"Dimana Allah engkau Simpan ?", hatiku bertanya.

Hatiku seolah Menghakimiku ...
Padahal engkau tau Dia-lah yg mau menolongmu dalam kegundahan.
Padahal engkau tau Dia-lah yg begitu menyayangimu.
Apakah engkau berfikir? Bila Ia tidak menyayangi mu hari ini kau tak Ia izinkan untuk bernafas, Apakah engkau tau, bila Ia marah mungkin kau akan di musnahkannya.

Ketahuilah, Ia Maha Rahmaan & Rahim. Ia begitu menyayangimu lebih dari orang tua mu. Namun kini, engkau telah membuatNya bersedih...
engkau telah membuatNya kecewa ....

Dimanakah rasa syukur mu, atas nikmat yg telah Ia beri ??
Dimanakah engkau ketika Ia menyerumu untuk beribadah ??

Begitu sombongnya engkau wahai tanah !!

Aku tak tau lagi harus bagaimana..
Aku tak ingin sebuah tulisan dan sebuah niat yg tak pernah terRealisasi.
Begitu sedih melihat diriku saat ini, yg begitu larut disibukan oleh dunia yg fana.

kondisi ini membuatku ingin pesantren saja...
Aku rindu rasa yg damai itu, rasa damai dlm hati. Sungguh aku benar2 merindukanNya...

Tidak ada komentar: